Portalikn.id, Samarinda – Tradisi wisuda bagi siswa tingkat SD hingga SMA kembali menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul kekhawatiran terkait mahalnya biaya yang harus ditanggung orang tua dan bentuk perayaan yang dinilai berlebihan serta menjauh dari esensi pendidikan.
Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sarkowi V Zahry, mendorong pemerintah daerah untuk menyusun regulasi khusus yang mengatur pelaksanaan wisuda di lingkungan sekolah.
Menurutnya, wisuda seharusnya tidak menjadi ajang seremonial yang justru menambah beban finansial bagi orang tua siswa. Ia menegaskan pentingnya pelaksanaan wisuda yang lebih sederhana namun tetap bermakna.
“Prinsipnya, jangan sampai program wisuda itu membebani pembiayaan orang tua. Kan tidak semua orang tua mampu,” ujar Sarkowi, Minggu (31/5/2025).
Sarkowi juga mengungkapkan bahwa banyak orang tua sebenarnya merasa keberatan dengan biaya yang dikenakan, namun enggan menyuarakan penolakan karena khawatir dianggap tidak mendukung kegiatan sekolah.
“Kondisi ini bisa menimbulkan tekanan sosial bahkan memicu orang tua terpaksa berutang demi membiayai wisuda anak-anak mereka. Ini tentu tidak sehat,” tambahnya.
Ia berharap sekolah-sekolah di Kaltim bisa lebih bijak dalam menyelenggarakan acara kelulusan, dengan tetap menekankan nilai-nilai pendidikan tanpa membebani para orang tua secara ekonomi. Selain itu, ia juga mendorong keterlibatan dinas pendidikan dalam mengawasi dan mengevaluasi kebijakan serupa di masing-masing satuan pendidikan. (Adv).