PORTALIKN.ID – Jakarta, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengaku dirinya kerap berdiskusi dengan para nelayan ketika melakukan kunjungan diberbagai daerah. Menurut Erick, belakangan ini para nelayan terkadang dihadapkan pada sejumlah hal yang mempengaruhi produktivitas, baik dari sisi permodalan, maupun pendampingan, hingga ke akses pasar.
“Saya beberapa kali berdiskusi dengan para nelayan, Dan yang saya pahami dari hasil dialog itu, ternyata nelayan Indonesia sejatinya membutuhkan satu ekosistem sehat dan berkelanjutan, bukan hanya ingin disuapi,” kata Erick.
Menteri BUMN ini kemudian berharap agar ekosistem perikanan kita meniru jejak kesuksesan ekosistem pertanian yang masuk dalam program Makmur. Karena program Makmur yang terintegrasi dari hulu ke hilir telah menjangkau kisaran 200 ribu hektare pada empat komoditas utama yakni sawit, tebu, jagung, dan padi.
“BUMN bertekad mewujudkan kesejahteraan nelayan dan memetakan kebutuhan para pahlawan maritim bangsa, melalui tiga inisiatif. Salah satunya berupa pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan.
Seperti di ketahui, serapan KUR di nelayan baru sebesar Rp 2,1 triliun dari total KUR yang mencapai Rp 388 triliun. Pun dengan serapan PNM Mekaar di nelayan yang baru sebesar Rp 1,6 triliun dari total alokasi yang disediakan yang sebesar Rp 46 triliun. (Redaksi)
