Portalikn.id, Kukar – Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur bersama Otorita Ibu Kota Nusantara gelar Gladi Posko kebakaran Hutan dan Lahan 2023 di Bukit Bangkirai, Kawasan Ibu Kota Nusantara pada tanggal 31 Juli 2023 – 4 Agustus 2023.
Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan2023 merupakan serangkai kegiatan penanganan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk membangun kebersamaan, persamaan persepsi dan pemahaman, serta meyakinkan bahwa setiap pasukan dan anggota personil sudah paham dan mampu melakukan penaggulangan pengendalian karhutla sesuai dengantugasnya. Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan merupakan agenda rutin tahunan yang digelar Dinas Kehuanan Provinsi Kaltim, dan tahun ini adalah tahun pertama melibatkan Otorita Ibu Kota Nusantara.
Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan 2023 dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, dan dihadiri Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OtoritaIKN, Kasdam VI Mulawarman, Wakapolda Kalimantan Timur, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian LHK, Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN, Para KepalaUPD lingkup Provinsi Kaltim serta Kabupaten/Kota, sertaPara Kepala UPT lingkup Kementerian LHK.
“Kebakaran hutan dan lahan telah menjadi isu nasional dan telah menjadi permasalahan rutin yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, khususnya pada musim kemarau. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG) stasiun Balikpapan pada tanggal 24 Juli 2023 mendeteksi 24 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini menunjukkan bahwa Kaltim masih memiliki hotspot atau titik panas api, karenanya kita tidak boleh lengahdan harus terus waspada untuk menjaga wilayah Kaltim terutama dengan adanya pembangunan wilayah IKN,” kata Wakil Guburnur Kalimantan Timur H. Hadi Mulyadi dalam sambutannya.
Dalam pembukaan Gladi Posko, Wagub Hadi menjelaskan juga bahwa Pemprov Kaltim telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2009 tentang pengendalian karhutla. Perda tersebut mengatur upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pemadaman, penanganan pasca pemadaman, kelembagaan yang terlibat di setiap level, tingkatan pemerintah sertawewenang tugas fungsi dan tata hubungan kerja sarana dan prasarana dan ketentuan penyidikan dan sanksi.
“Karhutla menimbulkan dampak negatif terhadap aspeksosial, ekonomi, ekologis, politis baik skala nasional, regional, maupun global yang berisiko sangat merugikan bagi daerahdan negara. Menyadari betapa besar dampak negatif yang ditimbulkan oleh kejadian karhutla, menjadi tanggung jawabkita bersama untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahandan penanggulangan terhadap kejadian karhutla,” tegas Wagub Hadi.
“Gladi Posko karhutla ini disamping melatih kebersamaan dan jiwa korsa fire fighter, para pengendali karhutla nantinya akan lancar dan terbiasa dalam hal pengorganisasian, pelaporan, mencari titik panas atau hot spot yang tepat menggunakan peralatan, membuat sekat bakar, melakukan pemadaman secara manual, melakukan pemadaman secara mekanis, menghitung luas area yang terbakar, membuat peta kerawanan terbakar, dan membuat bivak posko,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur H. Joko Istantodalam laporannya di Upacara Pembukaan Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan 2023.
Terdapat tujuh perlombaan dalam rangkai acara ini yaitu mencari titik panas, membuat sekat bakar, menghitung luasarea terbakar, pemadaman manual, pemadaman mekanis, membuat peta area terbakar, serta ketangkasan dalam membuat tenda dan bivak posko.
Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan 2023 diikuti oleh 650 personil dengan 550 pernosil yg akan bertanding, terdiri dari UPTD KPHP lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim sebanyak 21 regu dengan personil 126 orang, BPBD kabupaten/kota 6 regu dengan jumlah personil 36 orang, Dinas Perkebunan dan Pertanian kabupaten/kota 5 regudengan personil 28 orang, dari PBPH, HPH, dan HTI 10 regudengan personil sebanyak 60 orang, dari perusahaan bidang pertambangan ada 4 regu dengan personil 24 orang, pusat perkebunan 6 regu dengan 30 personil, serta melibatkanMasyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 40 regu dengan 240 personil.