Portalikn.id, Samarinda – Kalimantan Timur kini tengah menghadapi keprihatinan serius terkait meningkatnya kasus kekerasan di kalangan anak muda usia sekolah. Kondisi ini mendorong Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari, untuk menyerukan langkah terpadu yang melibatkan berbagai pihak, seperti keluarga, sekolah, pemerintah, dan kepolisian.
“Kekerasan ini bukan sekadar pelanggaran hukum. Ini adalah tanda bahwa ada hal mendasar yang perlu diperbaiki dalam pendidikan moral, baik di rumah maupun di sekolah,” ucap Shemmy, Kamis (21/11/2024).
Menurut Shemmy, keluarga memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak sejak dini. Ia menekankan pentingnya orang tua sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter anak. “Orang tua adalah fondasi pertama. Di rumah, anak belajar tentang norma dan nilai-nilai kebaikan,” jelasnya.
Tak hanya keluarga, Shemmy juga menyoroti peran sekolah dalam pembentukan karakter siswa. Ia berharap para guru dapat menjadi teladan yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan sopan santun serta memberikan edukasi mengenai dampak sosial dan hukum dari kekerasan. “Guru harus menjadi panutan. Mereka harus mengajarkan pentingnya menghormati orang lain dan memahami konsekuensi dari tindakan kekerasan,” ujarnya.
Shemmy menambahkan bahwa pemahaman siswa tentang konsekuensi hukum dari kekerasan masih sangat minim. Ia mendesak sekolah-sekolah untuk lebih aktif memberikan sosialisasi terkait dampak hukum bagi pelaku kekerasan. “Banyak pelajar tidak menyadari bahwa tindakan kekerasan dapat membawa mereka pada masalah hukum yang serius. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” tegasnya.
Lebih lanjut, dirinya mengajak pemerintah daerah dan kepolisian untuk turun langsung ke sekolah-sekolah guna memberikan pemahaman kepada siswa. Langkah ini diharapkan dapat membangun kesadaran akan bahaya kekerasan sejak dini. “Pemerintah dan polisi harus lebih sering memberikan edukasi di sekolah-sekolah tentang risiko dan konsekuensi kekerasan,” imbuhnya.
Dengan melibatkan semua elemen masyarakat, Shemmy optimistis bahwa angka kekerasan di kalangan pelajar dapat ditekan. Ia menegaskan bahwa generasi muda merupakan aset berharga bagi masa depan bangsa yang perlu dilindungi dan dibimbing.
“Anak-anak kita adalah masa depan bangsa. Tugas kita bersama adalah melindungi dan membimbing mereka agar tumbuh menjadi individu yang bermoral dan bertanggung jawab,” pungkasnya. (adv/fwz/dprdkaltim)