Portalikn.id, Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono, menegaskan pentingnya langkah serius dalam pengelolaan sampah di Kota Samarinda.
Pria yang akrab disapa Sapto ini mendorong Pemkot Samarinda untuk meningkatkan standar pengelolaan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan dan memastikan kota ini mandiri dalam menangani limbahnya.
Menurutnya, pengelolaan sampah bukan hanya tantangan Samarinda, melainkan juga tantangan bagi kota-kota besar lainnya. Oleh karena itu, dirinya mendesak agar pengelolaan limbah dilakukan secara efektif untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Sampah harus dikelola dengan standar yang baik. Jika tidak, masalah lingkungan akan terus meningkat. Terlebih dengan populasi Samarinda yang mencapai 800 ribu jiwa, ini jadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah dan masyarakat,” ucap Sapto, Jum’at (29/11/2024).
Lebih lanjut, dirinya juga meminta agar masyarakat diedukasi terkait pengelolaan sampah sejak dari rumah. Pemilahan sampah basah, kering hingga plastik. Edukasi ini, katanya, harus dimulai dari tingkat RT di setiap kelurahan agar implementasinya lebih terstruktur dan mudah diterapkan.
“Masyarakat perlu pemahaman yang jelas. Regulasi tanpa edukasi itu sia-sia. Pemerintah harus aktif memberikan sosialisasi yang simpel dan bisa dimengerti semua kalangan,” tambahnya.
Lebih lanjut, dirinya menyoroti lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang kerap berada di dekat fasilitas umum seperti sekolah atau permukiman. Dirinya meminta Pemkot meninjau kembali penempatan TPS agar tidak mengganggu kenyamanan warga.
Tak hanya itu, dirinya juga mengajak masyarakat untuk mengubah paradigma mereka terhadap sampah. Harapannya masyarakat tidak hanya membuang sampah, tetapi mulai memahami nilai ekonomis yang dapat dihasilkan melalui pengolahan limbah.
“Jika masyarakat bisa melihat sampah sebagai peluang, misalnya melalui daur ulang atau pengolahan menjadi komoditas bernilai, maka sampah bukan lagi masalah, tetapi solusi,” kata Sapto dengan penuh keyakinan.
Akhir, Walikota Samarinda berikutnya dapat menerapkan ilmu dari kunjungan kerja ke luar negeri yang mempelajari pengelolaan sampah modern. Studi banding tersebut, menurutnya, dapat menjadi bekal penting untuk merevolusi tata kelola sampah di Samarinda.
“Ilmu yang didapat dari luar negeri harus diimplementasikan. Jangan hanya menjadi wacana. Kita ingin pengelolaan sampah yang efektif, terencana, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tandasnya. (adv/fwz/dprdkaltim)