Portalikn.id, Samarinda – Di lingkungan disekitar perusahaan, banyak anak-anak yang kurang berminat untuk melanjutkan pendidikan. Sebab, anak yang berusia SMP lebih memilih membantu orang tua untuk mendapatkan penghasilan ketimbang melanjutkan sekolah. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Salehuddin.
“Alasan sederhananya anak SMP banyak yang tidak mau sekolah karena lebih baik bantu orang tua dapat duit daripada sekolah,” ucap Salehuddin, Kamis (07/11/2024)
Dirinya menjelaskan beberapa upaya dalam meningkatkan minat anak – anak, yaitu dengan membangun Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya di Muara Kaman dan Kota Bangun.
Menurutnya, walaupun sudah ada Sekolah Menengah Pertama, namun belum ada SMA, meski terdapat ribuan karyawan perusahaan beserta keluarga mereka yang tinggal di sana.
“Di sana ada ribuan karyawan dan anak-anaknya cukup banyak, tetapi SMA belum ada. Yang mau kita bangun ini SMAnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan peran penting orang tua dalam mendorong anak untuk bersekolah. Banyak orang tua yang kurang mendukung anak-anak mereka untuk melanjutkan pendidikan, sehingga anak-anak merasa lebih nyaman bekerja dan membantu keluarga.
“Mereka lebih memilih bantu orang tua dan mendapatkan uang daripada sekolah. Bisa dibilang, mereka sudah terlalu nyaman,” bebernya.
Solusi yang ditawarkan oleh Salehuddin yaitu dengan mendirikan sekolah-sekolah di daerah terpencil untuk memudahkan akses pendidikan bagi anak-anak tanpa harus menempuh perjalanan jauh.
Lebih lanjut, dirinya juga berkata model sekolah berasrama seperti yang diterapkan di SMAN 3 Tenggarong. Tuturnya, pemerintah bisa menanggung biaya asrama, sehingga meringankan beban orang tua.
“Kalau di Malaysia, sekolah yang jauh dari rumah dibangunkan asrama, kemudian biayanya dibayarkan oleh pemerintah. Seperti di SMAN 3 Tenggarong mulai tahun ini, kita dorong agar pembiayaannya oleh pemerintah provinsi, bukan lagi oleh orang tuanya,” tambahnya.
Salehuddin juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta dalam upaya pemerataan pendidikan. Dirinya mengapresiasi sejumlah perusahaan yang telah berkontribusi, seperti membantu pembebasan lahan dan pembangunan sekolah.
“Beberapa daerah ada perusahaan yang membantu pembebasan lahan dan pembangunan sekolah. Untuk mengatasi pemerataan pendidikan di Kaltim, kita butuh kerja sama dari pemerintah kabupaten/kota dan provinsi,” ungkap dirinya.
Sebagai anggota DPRD, diakhir wawanara Saleh berkomitmen untuk terus menyuarakan permasalahan tersebut dan memastikan informasi yang diperlukan tersampaikan kepada dinas terkait, demi meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi masyarakat Kaltim, terutama di wilayah terpencil dan sekitar perusahaan. (adv/fwz/dprdkaltim).