Portalikn.id, Samarinda – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Samarinda Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) menggelar Diskusi Publik yang menghadirkan Syaparuddin TWAP Kota Samarinda, Purwadi Akademisi Universitas Mulawarman dan Syahril Saili selaku Ketua Umum HMI Cabang Samarinda sebagai narasumber, acara tersebut dilaksanakan di Cafe Bagios, Rabu (30/10/2024).
Diskusi Publik tersebut mengangkat tema “Bedah APBD Kota Samarinda Tahun 2024, Masyarakat dapat apa?”. Acara ini terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat Kota Samarinda.
Ketua Bidang PPD, Achmad Fawwaz menyampaikan pada Opening Speechnya, bahwa APBD Kota Samarinda Tahun 2024 itu sangat besar nilainya yaitu 5,69 Triliun, alokasi dana tersebut harus transparan dan perlu diketahui oleh masyarakat Kota Samarinda.
“Teman-teman sekalian, APBD Kota Samarinda Tahun 2024 itu sangat besar, 5,69 Trilun nilainya, kita harus tau, masyarakat harus tau kemana alokasi dana tersebut digelontorkan, dan apa yang bisa kita nikmati,” ucapnya.
Selanjutnya acara berlanjut, pemaparan pertama dibuka oleh Syaparuddin, TWAP Kota Samarinda, ia menjelaskan anggaran tersebut dialokasikan untuk program Pemerintah Kota Samarinda, termasuk dari beberapa sektor, pendidikan, infrastruktur dan peningkatan SDM.
“Alokasi dana tersebut digunakan untuk program bapak Walikota, Program Bebaya contohnya, tiap RT 100 juta pertahun, kami buatkan pelatihan, lalu perbaikan infrastruktur, hari ini progres pengendalian banjir di samarinda sangat signifikan, pelebaran parit, perbaikan drainase agar air bisa mengalir tanpa hambatan, pengaspalan jalan dan masih banyak lagi” ungkapnya.
Selanjutnya, pemaparan kedua oleh Syahril, Ketua HMI Cabang Samarinda, dirinya mengatakan HMI mengapresiasi atas program-program yang positif bagi masyarakat Kota Samarinda, namun ia memberi beberapa catatan, masih ada tempat-tempat di Samarinda yang terdampak banjir.
“HMI hari ini hadir sebagai mitra kritis dan strategis pemerintah teman-teman sekalian, pengawalan akan terus kita lakukan, pemaparan kanda syaparuddin tadi luar biasa, kita perlu apresiasi program-program yang berdampak pada masyarakat, namun hari ini masih banyak yang perlu dijadikan catatan, khususnya pendidikan di Kota Samarinda,” tuturnya.
Selanjutnya, pemaparan ketiga oleh Purwadi, Akademisi Unmul, dirinya memaparkan bahwa program-program Pemerintah Kota Samarinda adalah program setengah matang dan terkesan memaksakan, terlebih kemisikinan di Kota Samarinda tingkatnya masih tinggi, kemudian ia juga mengatakan persoalan maraknya tambang ilegal di Kota Samarinda.
“Saya ingin katakan, program Pemkot Samarinda adalah program setengah matang, teras samarinda contohnya, hanya mengejar eufoira MTQ Nasional, wc belum layak, kemiskinan kota samarinda juga tingkatnya masih tinggi teman-teman sekalian, dan tambang ilegal dimana-mana, kalian boleh coba cek di daerah ujung samarinda itu pasti ada tambang ilegalnya,” ucapnya.
Diskusi Publik tersebut disambut antusias oleh tamu undangan, turut pula membahas alokasi anggaran, evaluasi program dan beberapa catatan penting ditujukan kepada TWAP Kota Samarinda, kemudian acara diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan foto bersama (fwz)