Beranda IKN Otorita IKN Siapkan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Keanekaragaman Hayatidi IKN

Otorita IKN Siapkan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Keanekaragaman Hayatidi IKN

0

Portalikn.id, Jakarta – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) didesain menjadi kota hutan berkelanjutan, dengan paling sedikit 65 persen wilayahnya dialokasikan untuk kawasanlindung. Sebagai kota hutan, IKN mempunyai visi sebagaiCarbon Neutral City dan BiodiverCity 2045.


Untuk mewujudkan visi tersebutkhususnya sebagai kota dengankeanekaragaman hayati tinggi, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah menyusun Rencana Induk KeanekaragamanHayati IKN yang berisikan strategi dan rencana aksi.

Dalam upaya untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak, OIKN mengundang para pembuat kebijakan, para ahli dari perguruan tinggi, mitra pembangunan, lembaga swadaya masyarakat, dan media massa untuk berdiskusi dalam Workshop Keanekaragaman Hayati IKN sebagai kick offpenyusunan kebijakan strategi dan rencana aksi keanekaragaman hayati. Acara ini sekaligus memperingati hari keanekaragaman hayati sedunia yang digelar di Hotel Le Meridien Jakarta, pada Senin (22/05/2023).  

“Dalam kesempatan yang sangat penting dan sangat berharga ini saya ingin menyampaikan beberapa hal terkait pembangunan kota hutan IKN,” kata Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri dalam sambutannya.

“Salah satunya untuk memberikan respon cepat pada kegiatan pembangunan infrastruktur yang sudah mulai dilakukan, kami mengeluarkan Surat Edaran Kepala OtoritaIKN untuk pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup kepada penanggungjawab proyek-proyek konstruksi,” terangnya.  

Deputi Myrna juga menjelaskan bahwa saat ini telah dibentuk sebuah tim bersama pemangku kepentingan terkait untuk menyusun rencana pengelolaan keanekaragaman hayati di IKN. Secara paralel OIKN sedang menyusun kebijakan tentang pengakuan dan perlindungan kearifan lokal masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memadukan aspek kebudayaan dan perlindungan keanekaragaman hayati di IKN.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DirektoratJenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Suharyonoberpesan bahwa agar tidak ada persepsi bahwapembangunan IKN merusak hutan yang masih alami. “Kalau yang di sana pasti tahu, bahwa di sana (IKN) adalah hutantanaman industri. Tapi bagi masyarakat umum banyak yang belum tahu bahwa di sana bukan hutan yang masih alami,” kata Suharyono.

Sebagaimana diketahui bahwa IKN didesain dengan prinsipserasi dengan alam, dalam hal ini keseimbangan ekologi dan berwawasan lingkungan dengan diintergrasikan dengan tata ruang untuk mewujudkan kota hutan. Desain dari kota hutanberkelanjutan yang 256.000 hektar, 65 persen berupa kawasan lindung, dan 10 persen untuk produksi pangan. Di dalam kotanya yang seluas sekitar 56.180 hektar 50 persenmerupakan ruang terbuka hijau dengan desain bangunanmenggunakan konstruksi ramah lingkungan.

“Rancangan kota hutan IKN menuju carbon neutral dan biodiversity dalam konteks mengelola 256.142 hektarmemang diperlukan effort yang lebih luas. Kami menyusunforest command center sebagai pusat penguatan di 256.142 hektar dan program khususnya untuk 5 tahun ke depan restorasi hutan dan konservasi alam di area KIPP dan KIKN,” ujar Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN Pungky Widiaryanto.

Pungky mengungkapkan bahwa saat ini sedang menyiapkanIKN Biodiversity Strategies and Action Plan. “Kami memang mengundang berbagai pihak karena pada prinsipnya kitamenekankan pentingnya partisipasi berbagai stakeholder. Untuk menampung dukungan dari berbagai pihak, OIKN juga menyiapkan wadah yaitu Nusantara Forest Fund,” ungkapnya.

Strategi dan rencana aksi tersebut dirancang untukmewujudkan 65 persen kawasan hutan lindung di IKN, dengan menjaga keanekaragaman hayati, dan terintegrasidalam rencana tata ruang, rencana induk, dan rencana detail tata ruang IKN. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan KeanekaragamanHayati dalam Pembangunan Berlekanjutan.

Adapun rencana Nusantara Forest City akan diwujudkanmelalui tiga klaster program: Pertama, kebijakan dan perencanaan, seperti penyusunan carbon neutral city roadmap, biodiversity action plan, forest landscape and wildlife corridor design, rencana kehutanan Nusantara, dan pengelolaan ADP Hutan; Kedua, reforestasi hutan dalamKIPP, reforestasi hutan sekitar KIPP, pembangunan dan penguatan suaka satwa, sarana dan prasarana pendukung; dan ketiga, melalui kegiatan, engagement, knowledge management, seperti program rimbawan nusantara, perlindungan hutan dan konservasi alam, penyelesaianpenguasaan rimba kota, penelitian, konferensi dan sebagainya. “Semua ini akan dipantau melalui smart forestry monitoring and controlling,” terang Pungky.

Artikulli paraprakBerakhirnya Masa Kinerja Pansus LKPJ DPRD Kaltim, Sutomo Jabir Sampaikan Rekomendasi Ke Pemprov
Artikulli tjetërPolresta Samarinda Amankan Pelaku Ilegal Minning Di Muang Dalam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini