Beranda Daerah Myrna Safitri, Putri Mantan Ketua Golkar Samarinda Masuk Jajaran Pimpinan OIKN

Myrna Safitri, Putri Mantan Ketua Golkar Samarinda Masuk Jajaran Pimpinan OIKN

0

PORTALIKN.ID, Jakarta – Nama Myrna Asnawati Safitri mulai menjadi bahan pembicaraan usai yang bersangkutan dilantik sebagai Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN. Bukan tanpa sebab, ternyata nama Myrna disebut merupakan salah satu putri dari tokoh Kalimantan Timur yang juga Mantan Ketua DPRD Kota Samarinda dari partai Golkar, Fuad Arieph. 

Sebelumnya Myrna adalah Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia. Myrna bergabung dengan lembaga tersebut sejak awal pembentukannya pada tahun 2016. Ia terlibat dalam mendesain program dan tata organisasi lembaga baru tersebut dan memimpin implementasi beberapa program utama seperti halnya Desa Mandiri Peduli Gambut dan Desa Mandiri Peduli Mangrove.

Myrna adalah putri daerah Kalimantan Timur, kelahiran Samarinda, yang menghabiskan masa kecil hingga remaja di Samarinda. Gelar akademik tertinggi yang diperolehnya adalah Doktor Ilmu Hukum dari Universiteit Leiden, Belanda. Sebelumnya Myrna memperoleh gelar magister antropologi dari Universitas Indonesia dan sarjana hukum dari Universitas Brawijaya.

Keterlibatan Myrna dengan isu lingkungan dan sumber daya alam dimulai sejak mahasiswa. Skripsinya terkait kajian antropologi hukum pada hukum adat tanah masyarakat Dayak Bahau di Kalimantan Timur. Selanjutnya hingga jenjang S3 Myrna konsisten melakukan riset terkait hak-hak masyarakat pada sumber daya alam khususnya hutan. Puluhan publikasi ilmiahnya tersebar di berbagai buku atau jurnal nasional dan internasional. Saat ini, Myrna tercatat sebagai dosen Hukum Lingkungan dan Tata Ruang di Fakultas Hukum Universitas Pancasila. 

Sebelum berkiprah sebagai pejabat di Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Myrna banyak terlibat dalam berbagai kegiatan reformasi hukum dan kebijakan lingkungan hidup dan sumber daya alam di berbagai kementerian dan lembaga seperti di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bappenas, Kementerian Hukum dan HAM, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia juga pernah menjadi konsultan beberapa lembaga intenasional.

Tidak hanya menjadi akademisi dan peneliti, pengalaman Myrna dalam isu lingkungan dan sumber daya alam juga ditempa dalam kiprahnya pada organisasi masyarakat sipil dan organisasi keagamaan. Ia pernah menjadi Direktur Epistema Institute, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang banyak melakukan riset dan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam pembentukan kebijakan. Myrna juga pernah mengabdi sebagai Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdhatul Ulama.

Semua pengalaman di dunia birokrasi, akademik, LSM dan organisasi kemasyarakatan membentuk kepedulian Myrna untuk mengintegrasikan aspek sosio-kultural ke dalam pembangunan lingkungan hidup. (Redaksi)

Artikulli paraprakJawab Berbagai Keraguan Terkait Pembangunan IKN, Kepala Otorita IKN Lantik Lima Pejabat Tinggi
Artikulli tjetërRekam Jejak Ida Bagus Nyoman, Kepala Unit Hukum dan Kepatuhan Otorita IKN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini