Portalikn.id – Samarinda, Musyawarah Provinsi Kamar Dagang dan Industri Kalimantan Timur baru saja selesai digelar (selasa 5/7), Hasil dari Musprov tersebut telah menetapkan Dayang Donna Faroek kembali terpilih menjadi Ketua KADIN Kaltim untuk periode kedua setelah menjabat selama lima tahun pada periode 2017-2022.
Bukan tanpa pengalaman, sebelumnya nama Donna memang selalu terdengar diberbagai Organisasi kepemudaan, berawal dari ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kaltim hingga ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kaltim.
Dikalangan para pemuda dan pengusaha, siapa tak kenal sosok Dayang Donna Faroek, salah satu tokoh perempuan muda yang namanya selalu menjadi sorotan diberbagai momentum pesta demokrasi yang ada di Kalimantan Timur, baik momen politik maupun pesta demokrasi ditubuh organisasi.
Donna selama ini dikenal sebagai pengusaha yang terjun diberbagai sektor, mulai dari usaha kuliner, boutiq, lalu mendirikan Perushaan yang bergerak dibidang Industri, Coal, Mining, Trading, Contractor dan pertambangan. CEO PT Aifa Kutai Energy ini juga menjadi bagian dari salah satu perusahaan ternama, ia dipercaya menjadi advisor di PT Indika Energy.
Jika menelusuri jejak pendidikannya, wanita berdarah asli Kutai ini berlatar sarjana psikologi, Donna menyelesaikan Pendidikannya di Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta, kemudian melanjutkan S2 Magister Manajemen Universitas Mulawarman, saat ini sosok ibu yang telah dikaruniai dua putri ini sedang berjuang untuk menyelesaikan S3 di Universitas Mulawarman.
Nama Donna mulai ramai diperbincangkan ketika ia terpilih menjadi ketua HIPMI kaltim tahun 2013 silam, kemudian namanya sempat membuat heboh karena dianggap bermanuver dan turut serta “mengkudeta” ketua KNPI Kaltim, Khairuddin. Khoi, sapaan akrab khairuddin terpaksa lengser dari kursi ketua KNPI kaltim melalui forum Musdalub karena desakan sejumlah Organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) dan juga KNPI kab/kota. Alhasil, peserta Musdalub sepakat memandatkan Donna sebagai Ketua KNPI Kaltim 2015-2018 secara aklamasi menggantikan Khairuddin.
Sebelumnya, Donna adalah Bendahara Umum DPD KNPI Kaltim yang diketuai oleh Khairuddin, namun kedekatan antara ketua dan bendahara ini akhirnya kurang baik sejak kejadian Musdalub. Khoi tidak tinggal diam, Ketua Tim Sebelas Bupati Kutai Kartanegara ini terus melakukan perlawanan hingga ke ketingkat pusat dengan dukungan Rita widyasari yang saat itu duduk sebagai bendahara umum DPP KNPI dibawah kepemimpinan Taufan. bukan rahasia umum, Khoi adalah orang dekat Bupati Kutai kartanegara saat itu, Rita widyasari, jadi patutlah jika Bendum DPP KNPI ini mengawal dan membela Khairuddin.
Dampak dari pengambilalihan kursi kepemimpinan ketua KNPI kemudian berbuntut panjang, bahkan dianggap tidak berujung karena terus berpolemik hampir lima tahun lamanya, namun tidak berselang lama, Khairuddin dan Rita widyasari terjerat kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK dan harus pasrah masuk jeruji besi. disinyalir karena kondisi itulah, perlahan dinamika ditubuh KNPI juga turut meredam, bahkan kabarnya Donna pada akhirnya juga meletakkan jabatannya sebagai ketua KNPI sebelum periodesasinya berakhir, donna beralasan ingin menyudahi perselisihan antar pemuda Kaltim dan mengusulkan penyatuan KNPI yang terbelah menjadi tiga kubu.
Tak hanya itu, Putri mantan Gubernur kaltim Awang Faroek Ishak ini juga pernah masuk bursa pada perebutan kursi Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kaltim, saat itu ia berhadapan dengan Ketua PAN kaltim yang telah menjabat satu periode, Darlis Pattalongi. Berdasarkan pantauan saat itu Dona berhasil mencuri perhatian dan dukungan dar mayoritas pemilik suara, namun karena ia dianggap bukan kader dan belum lama mengabdi, maka dinyatakan gugur syarat oleh stering comitte.
Donna akhirnya terjegal menjelang pemilihan, pendukungnya kemudian melakukan protes di arena pemilihan, namun Aparat berhasil melakukan pengamanan dan pencegahan, massa pendukung kemudian menuju ke salah satu hotel yang diduga tempat keberadaan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan.
Bukannya menyerah, pasca kekalahannya di PAN kaltim, Donna bergabung dan bernaung dibawah pohon beringin, Golkar. Bahkan saat momentum Pilkada 2015 tiba, Donna Faroek sempat menjadi Bakal Calon Wakil Walikota Samarinda berpasangan dengan Ketua Partai Golkar Kota Samarinda Jafar Abdul Gaffar, lagi-lagi dewi fortuna belum berpihak padanya.
Belum lama batal maju di Pilkada Samarinda tahun 2015, lagi-lagi ia tak menyerah dan pantang putus asa, Donna kembali mempersiapkan diri menjadi Bakal Calon Bupati Penajam Paser Utara pada tahun 2018 dengan modal dukungan delapan kursi di DPRD PPU, saat itu ia menjadi Calon yang sangat diperhitungkan, itulah alasan sehingga Partai Hanura, PAN dan Nasdem mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Donna-Hermanto K. Namun sangat disayangkan karena ada dinamika yang terjadi dan diluar dugaan banyak pihak, dihari terakhir pendaftaran Calon Kepala Daerah di KPU, salah satu partai politik yang awalnya mendukung pasangan ini ternyata mengalihkan dukungan hingga akhirnya ia kekurangan satu kursi untuk mendaftarkan diri di KPU. Dan terjadi lagi, donna kembali terganjal untuk menjadi orang nomor satu di Kabupaten yang saat ini ditetapkan menjadi Ibukota Negara Nusantara, yang pada Pilkada saat ini, muncul sebagai pemenang adalah Abdul Gafur Mas’ud berpasangan dengan Hamdam. AGM sapaan akrab Abdul Gafur kemudian terjerat OTT oleh KPK pada awal 2022 lalu.
Donna memang bukan Politisi handal seperti ayahnya Awang Faroek Ishak yang selalu berhasil dikancah Politik, namun ia selalu menjadikan pelajaran atas setiap kejadian dan proses yang pernah ia lewati. Kini donna konsen pada dunia usaha dan Pendidikan, ia telah menjabat sebagai Ketua KADIN Kaltim sejak tahun 2017 setelah memenangkan Musprov secara aklamasi, dan pada Musyawarah Provinsi yang dibuka langsung oleh Menteri PPN/Bapennas RI Suharso manoarfa selasa (5/7), Donna kembali ditunjuk menjadi Ketua Umum hingga tahun 2027 nanti.
Saat ini, Donna juga konsen mengurus dunia Pendidikan dan Olahraga, ia tercatat sedang duduk sebagai Ketua Yayasan Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) Samarinda dan juga memengang dua Ketua Cabang Olahraga, yakni Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kaltim dan Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kaltim.
Tahun Politik menjelang tiba, lalu apa target Politik Donna Faroek kedepan ? Berdasarkan kabar yang dihimpun, Donna sedang bersiap dan akan turut serta pada Pilkada Kutai Timur, kabar tersebut diperkuat karena pergerakannya sudah terlihat gencar turun hingga ke ujung desa untuk bersosialisasi. Namun yang tak kalah penting, Donna juga dikabarkan akan masuk dalam daftar tokoh muda Daerah yang akan mengisi kursi salah satu bidang/deputi di Badan otorita IKN. (*adm)