Portalikn.id, Samarinda – Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang menilai Provinsi Kaltim belum mampu menopang ketahanan pangan dikarenakan sebagian lahan yang tersedia memiliki kandungan yang belum memungkinkan untuk bercocok tanam.
Ia mengakui Kaltim saat ini masih belum bisa melakukan swasembada terhadap sektor pertanian maupun perkebunan. Jika dibandingkan dengan Pulau Jawa, Bumi Etam sendiri memiliki alam yang kesuburannya tidak konsisten menurutnya, sehingga tak heran jika 70 persen pangan di Kaltim masih mengharapkan pasokan dari luar daerah.
“Benar 70 persen kita masih mengharapkan pasokan luar, faktornya kita belum bisa menopang karena alam kita jika dibandingkan daerah Jawa sangat berbeda tingkat kesuburannya,” tutur Veri, Minggu (30/10/2022).
Potensi modernisasi pertanian yang berbasis teknologi, lanjut Veri bahwa itu juga disebut belum dapat menjawab kendala mengenai kandungan alam di Kaltim.
Tetapi bukan berarti Sumber Daya Alam (SDA) Kaltim tak memiliki manfaat sama sekali, politikus asal dapil Kubar-Mahulu itu mengungkapkan alam di Kaltim lebih didominasi oleh kandungan asam, maka SDA yang berlimpah hingga saat ini yaitu batubara.
“Kandungan asam ini yang mengakibatkan kita sedikit kesulitan untuk melakukan budidaya tanaman yang bernilai ekonomis,” tuturnya.
Seperti salah satu contoh pada sektor jagung, pola penanamannya memiliki perlakuan yang sama dengan para petani yang ada di Pulau Jawa, namun hasil panennya memiliki perbedaan.
Akan tetapi meskipun pasokan pangan masih mengharapkan dari luar daerah, Veridiana justru mengungkapkan hal itu dapat menjadi peluang baik bagi pendapatan, namun pola masuknya barang yang mesti dirubah, seperti pasokannya harus melalui lembaga koperasi.