Portalikn.id, Kutai Kartanegara – PT Syngenta gelar Mega Grower Meeting dan Pembentukan Kawasan 8 Ton, acara tersebut dihadiri Petani Poktan Sri Lemah Sejati di Pondok Pertemuan Bina Lestari, Dusun Pulau Mas, Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara, Jum’at (15/11/2024).
Kuswandi selaku Distributor, menyampaikan pembentukan kawasan 8 ton adalah hal yang bagus, karena dapat bimbingan atau pendampingan dari syngenta sehingga itu bisa tercapai.
“Saya kira pembentukan kawasan 8 ton bisa tercapai, karena Fortopolio Syngenta dari mulai penanaman sampai panen sudah lengkap, jadi bisa untuk mendukung peningkatan produksi petani,” ucap Kuswandi.
Dirinya juga menjelaskan dampak adanya produk yang di implementasikan pada kawasan 8 ton ini akan meningkatkam pendapatan dari petani serta mendukung program dari pemerintah.
“Ini akan menjadi dampak positif terhadap petani, karena akan meningkatkan hasil dari petani,” tambahnya.
Koordinator Kawasan 8 Ton, Rohendi, menyampaikan bahwa musim lalu ia dampingi syngenta dan hasilnya meningkat, dirinya berharap terhadap teman-teman petani setelah terlaksananya acara tersebut, serta bisa kompak untuk menghadapi musim tanam.
“Musim lalu saya di dampingi syngenta dan hasilnya alhamdulillah meningkat, nusah-mudahan di musim ini dengan adanya kawasan 8 ton kita bisa ada peningkatan hasil yang lebih dari musim kemarin, walaupun ibaratnya musim ini belum bisa mencapai 8 ton, minimal ada peningkatan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Dirinya juga mengungkapkan rasa syukur, petani-petani bisa mendapatkan informasi dan banyak hal contonhnya pestisida dan ini sangat bermanfaat.
“Banyak hal yang bisa kita dapatkan, pengetahuan tentang pestisida dan lain-lain, kita optimis target 8 ton bisa tercapai,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Sanjaya Teritory Sales Manager Kalimantan, mengungkapkan
tujuan dibentuknya kawasan 8 ton ini adalah komitmen bersama para petani.
“Ini komitmen kami agar mereka bisa mendapatkan hasil panen di setiap musim tanam, dan terus mengalami peningkatan, karena saat ini panen yang dihasilkan belum maksimal rata2 hanya 3-3,5 ton/ha dan ini sejalan dengan tujuan syngenta dalam memberikan solusi dan teknologi,” ucap Sanjaya.
Ia juga menjelaskan, saat ini keluhan petani yang di alami adalah bagaimana mengendalikan hama penggerek batang/sundep dan bagaimana cara meningkatkan bobot padi mereka.
“Kami memberikan solusi dengan teknologi Incipo Insektisida untuk Hama Sundep/Penggerek Batang dan Fungisida Amistartop untuk peningkatan bobot padi sehingga petani puas dengan hasilnya,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan musim tanam sebelumnya Syngenta melakukan pendampingan dan menghasilkan peningkatan hasil Panen dari 3 ton/ha menjadi 4,5 ton/ha, sehingga dengan peningkatan hasil harapanya dengan teknologi syngenta panen mereka bisa mencapai 8 ton.
“Untuk mencapai itu kita perlu juga kolaborasi dengan pemerintah agar optimalisasi itu bisa maksimal dan terpenuhi saat ini petani yang tergabung dalam kawasan 8 ton sebanyak 27 petani dan kemungkinan akan terus bertambah dengan semakin banyaknya peningkatan hasil panen mereka sehingga swasembada pangan bisa tercapai,” pungkasnya. (Fwz)